Selasa, 29 Mei 2012

RESPIRASI


   Pengertian Respirasi
     Respirasi disebut juga sebagai suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam sumber energi dengan menggunakan oksigen. Atau juga respirasi merupakan suatu proses dimana molekul glukosa diuraikan menjadi CO2 + H2O dan Energi (ATP).
Proses Respirasi ada 4 tahapan, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif 
3. Siklus Krebs 
4. Rantai Transpor Elektron

a.       Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A). Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering juga disebut sebagai tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs. Reaksi DO ini mengambil tempat di intermembran mitokondria.
Tahap ini merupakan tahap dimana proses bergabungnya asam piruvat dengan koenzim A membentuk Asetil koenzim A (Ko-A) dan melepaskan 1 molekul CO2
Ciri
- ciri Dekarboksilasi Oksidatif:
1. Terjadi reaksi antara Asam Piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)
2. Berlangsung secara aerob
3. Terjadi di Matriks Mitokondria
4. Menghasilkan: 2 molekul Asetil ko-A, 2 molekul CO2, 2 molekul NADH2.
Selama reaksi transisi ini, satu molekul glukosa yang telah menjadi 2 molekul asam piruvat lewat reaksi glikolisis menghasilkan 2 molekul NADH.
b.      Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah salah satu rangkaian daur asam sitrat (daur Asam Trikarboksilat).
Mari kita lihat lebih detail mengenai siklus Krebs, langkah demi langkah. Sebelum masuk ke siklus Krebs, 1 molekul piruvat akan diubah menjadi Asetil-CoA dengan bantuan enzim Pyruvate Dehidrogenase. Pada proses tersebut, satu molekul CO2 dan satu atom H akan dilepaskan dari piruvat, serta satu molekul CoA (coenzym A) akan ditambahkan. Atom H akan ditangkap oleh NAD+ dan menghasilkan NADH. Asetil-CoA kemudian masuk ke dalam siklus Krebs dengan langkah sebagai berikut:
  • Asetil akan dilepaskan dari Asetil-CoA, kemudian digabungkan ke oksaloasetat untuk membentuk sitrat dengan penambahan air. Proses tersebut dikatalisasi oleh enzim citrate synthase.
  • Sitrat kemudian diubah menjadi isositrat dengan bantuan enzim acotinase.
  • Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat dengan melepaskan satu molekul CO2 dan satu atom H. Atom H akan ditangkap oleh NAD+ untuk membentuk NADH. Proses tersebut dikatalisasi oleh enzim isocitrate dehydrogenase.
  • Alfa-ketoglutarat kemudian diubah menjadi suksinil-CoA dengan melepaskan satu molekul CO2 dan satu atom H serta menempelkan satu molekul CoA. Atom H akan ditangkap oleh NAD+ untuk membentuk NADH. Enzim yang berperan adalah alpha-ketoglutarate dehydrogenase.
  • Suksinil-CoA lalu diubah menjadi suksinat oleh enzim Succinyl-CoA synthetase. Pada proses ini molekul CoA akan dilepaskan, selain itu terdapat satu atom P yang ikut dalam reaksi dan kemudian akan ditangkap oleh ADP untuk membentuk ATP.
  • Langkah selanjutnya adalah perubahan suksinat menjadi Fumarat oleh enzim succinate dehydrogenase. Dua atom H akan dilepaskan dan ditangkap oleh FAD+ untuk membentuk FADH2.
  • Fumarat lalu diubah menjadi malat oleh fumarase dengan penambahan air.
  • Malat kemudian akan diubah kembali menjadi oksaloasetat oleh enzim malate dehydrogenase. Satu atom H dilepaskan pada proses tersebut dan ditangkap oleh NAD+ untuk membentuk NADH.
Hasil akhir dari siklus Krebs saja dari 1 molekul piruvat adalah 3 molekul NADH, 1 molekul FADH2, dan 1 molekul ATP. Namun kalau ditambah NADH yang dihasilkan pada perubahan piruvat menjadi asetil-CoA, maka total NADH yang dihasilkan adalah 4 molekul.

d.       Transpor Elektron 
Transpor elektron merupakan suatu rantai yang terjadi di dalam membran mitokondria bagian dalam (Krista mitokondria) yang berakhir setelah elektron bersama-sama dengan H+ menuju dan berakhir membentuk
H2O (air).


  • Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q.
  • Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.
  • Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+.
  • Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c.
  • Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP.
  • Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari rantai transpor elektron.
  • Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang merupakan zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan merupakan akseptor terakhir elektron.
  • Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh sitokrom b membentuk air (H2O).
  • Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup besar untuk dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP.
  • Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat pada transpor elektron yang menghasilkan ATP.
  • Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH sebanyak 10 dan FADH2 2 molekul.
  • Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.
  • Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP
  • Dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2.
  • Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP.
  • Ditambah dari hasil Glikolisis (2ATP) dan siklus Krebs (2 ATP), maka secara keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP
  • Jadi dari satu molekul glukosa menghasilkan total 38 ATP.
  • Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP

1.      terdapat akseptor Elektron terakhir berupa O2 yang membentuk H2O
     [Elektron (e-) + H+ + O2 → H2O]
2.       berlangsung secara aerob
3.      terjadi di krista mitokondria
4.       terdapat beberapa faktor yang berperan penting, yaitu:
a. Akseptor Elektron, yaitu: NADH2, FADH2, O2
b. Koenzim Q
c. Sitokrom oksidasi a, b, c
5.      terjadi perombakan NADH2 dan FADH2 menjadi ATP, dengan:
   a. 1 NADH dirombak menjadi 3 ATP
b.1 FADH dirombak menjadi 2 ATP
6.       menghasilkan:
a. 12 molekul H2O
b. 34 molekul ATP yang diperoleh dari perombakan:
1) 2 NADH2 dari Glikolisis = 2 x 3 ATP = 6 ATP
2) 2 NADH2 dari Dekarboksilasi Oksidatif = 2 x 3 ATP = 6 ATP
3) 6 NADH2
 dari Siklus Krebs = 6 x 3 ATP = 18 ATP
4) 2 FADH2
 dari Siklus Krebs = 2 x 2 ATP = 4 ATP

Total ATP yang terbentuk pada proses respirasi adalah 38 ATP (2 ATP dari Glikolisis, 2 ATP dari Siklus Krebs, dan 34 ATP dari Transpor Elektron).
e.  Fosforilasi oksidatif
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan adenosina trifosfat (ATP). Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir semuanya menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini sangat umum digunakan karena ia merupakan cara yang sangat efisien untuk melepaskan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik.

            Rantai transpor elektron dalam mitokondria merupakan tempat terjadinya fosforilasi oksidatif pada eukariota. NADH dan suksinat yang dihasilkan pada siklus asam sitrat dioksidasi, melepaskan energi untuk digunakan oleh ATP sintase.
            Selama fosforilasi oksidatif, elektron ditransfer dari pendonor elektron ke penerima elektron melalui reaksi redoks. Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP. Pada eukariota, reaksi redoks ini dijalankan oleh serangkaian kompleks protein di dalam mitokondria, manakala pada prokariota, protein-protein ini berada di membran dalam sel. Enzim-enzim yang saling berhubungan ini disebut sebagai rantai transpor elektron. Pada eukariota, lima kompleks protein utama terlibat dalam proses ini, manakala pada prokariota, terdapat banyak enzim-enzim berbeda yang terlibat.
Energi yang dilepaskan oleh perpindahan elektron melalui rantai transpor elektron ini digunakan untuk mentranspor proton melewati membran dalam mitokondria. Proses ini disebut kemiosmosis. Transpor ini menghasilkan energi potensial dalam bentuk gradien pH dan potensial listrik di sepanjang membran ini. Energi yang tersimpan dalam bentuk ini dimanfaatkan dengan cara mengijinkan proton mengalir balik melewati membran melalui enzim yang disebut ATP sintase. Enzim ini menggunakan energi seperti ini untuk menghasilkan ATP dari adenosina difosfat (ADP) melalui reaksi fosforilasi. Reaksi ini didorong oleh aliran proton, yang mendorong rotasi salah satu bagian enzim.
Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia menghasilkan spesi oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida. Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan radikal bebas, merusak sel tubuh, dan kemungkinan juga menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga merupakan target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.

Tabel berikut menjelaskan perhitungan pembentukan ATP per mol glukosa yang dipecah pada proses respirasi.
Proses
ATP
NADH
FADH
Glikolisis
Dekarboksilasi oksidatif
Daur Krebs
Rantai transpor elektron
2
-
2
34
2
2
6
-
-
-
2
-
Total
38
10
2

 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPIRASI
            Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat di bedakan menjadi dua bagian yakni
a.       Faktor dalam sel itu sendiri
1. Jumlah plasma dalam sel. Jaringan-jaringan meristematis muda yang mana sel-selnya masih penuh dengan plasma biasanya mempunyai kecepatan respirasi yang lebih besar dari pada jaringan-jaringan yang lebih tua dimana jumlah plasmanya sudah lebih sedikit.
2. Struktur fisikokimia dari protoplasma, misalnya tentang sifat hidratasi dari protoplasma.
3. Banyaknya enzim-enzim respirasi yang ada dalam plasma
4. Jumlah substrat respirasi dalam sel
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula.

b.      Faktor di luar sel
1. Suhu
Pada umumnya dalam batas-batas tertentu kenaikan suhu menyebabkan pula kenaikan kecepatan respirasi. laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
2. Kadar O2 udara
Pengaruh kadar O2 dalam atmosfir terhadap kecepatan respirasi akan berbeda-beda tergantung pada jaringan dan lama perlakuan, tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar O2 di atmosfir maka makin tinggi kecepatan respirasi
3. Kadar air dalam jaringan
Pada umumnya dengan naiknya kadar air dalam jaringan kecepatan respirasi juga akan meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang dikecambahkan
4. Cahaya
Cahaya dapat meningkatkan respirasi pada jaringan tanaman yang berklorofil karena cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses fotosintesa.

KESIMPULAN :
Respirasi Sel yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam sumber energi dengan menggunakan oksigen. Atau juga respirasi merupakan suatu proses dimana molekul glukosa diuraikan menjadi CO2 + H2O dan Energi (ATP).
Proses Respirasi ada 4 tahapan, yaitu:
1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif 
3. Siklus Krebs 
4. Rantai Transpor Elektron

ü  Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A).
ü  Siklus Krebs adalah salah satu rangkaian daur asam sitrat (daur Asam Trikarboksilat).
ü  Transpor elektron merupakan suatu rantai yang terjadi di dalam membran mitokondria bagian dalam (Krista mitokondria) yang berakhir setelah elektron bersama-sama dengan H+ menuju dan berakhir membentuk H2O (air).

Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat di bedakan menjadi dua bagian yakni:
Faktor dalam sel itu sendiri dan faktor dari luar sel.



DAFTAR PUSTAKA

Murray,K,Robert.2009. Biokimia HARPER Edisi 27. Jakarta: EGC
Yatim, Wildan. 2003, Biologi Modern Biologi Sel. Bandung: Tarsito

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates