Kamis, 07 Juni 2012
Hallo namaku Evelyn Pahlevi, aku baru duduk di bangku kelas 11 SMA. Aku ingin bertanya sama kalian, cinta itu apa? sayang itu apa? Apakah cuek sama cinta itu sama? Setahuku tidak. Kalau kalian lihat orang kalian cintai atau sayangi itu down, apa yang kalian lakukan, ga musti diem aja kan Cuma ngliat doang,, kalau aku, aku bakal samperin dia, nghibur dia, nemenin dia.
jam menunjukan angka 7.15, udah seharusnya aku berangkat sekolah. Dan sesampainya di sekolah aku langsung duduk ditempat dudukku, dan menoleh ke belakang kearah meja brian. Brian Syahreza adalah sahabatku, tapi itu dulu. Semenjak ulang tahunku yang ke 16, dia berubah padaku, perhatiannya melebihi seorang sahabat. Kita udah deket semenjak kenaikan kelas XI, itu juga karna dia nyambung sama aku enak di ajak bercanda. Akhir-akhir ini kita deket kesana kesini bareng.
Awal bulan mei aku di beri cobaan oleh tuhan, seorang cewe yang gak suka terhadap kedekatan ku dan brian, dia intan. intan dulu juga dekat dengan Brian, tapi mereka ga sampe jadian. Teman-teman intan melabrakku, dengan tuduhan aku merebut Brian dari intan, entah apa yang harus ku lakukan, toh faktanya emang Brian kan gak pernah jadian sama intan. DEKET? Ya tapi itu dulu pada saat mereka kelas 10. Disini aku di aku belajar menjadi sosok pribadi yang kuat, sabar dan tidak menghiraukan mereka yang iri padaku. aku tak memikirkan masalah itu, karna hati aku yang terpenting bukan mereka.
Aku cape harus bolak-balik wc untuk membuang air mata kepedihan ini, aku gak kuat nahan air mata di depan Brian. Setiap kali aku menatap matanya aku bertanya dalam hati “apakah kamu benar mencintaiku, taukah aku hanya bonekamu?”, sikap cueknya itu membuatku perih dan sesak di dada. Aku harus bertahan, mungkin aku belum terbiasa dengan sikapnya, harus selalu optimis berfikir tentang dia. Prinsipku “jika kita ingin di mengerti oleh mereka, kita juga harus mengerti mereka” yup aku harus ngertiin dia. Berminggu-minggu aku dekat padanya, tapi dia sama sekali belum menyatakan perasaannya, aku rasa aku harus menunggu dan dia juga butuh waktu, dan aku yakin dia punya cara tersendiri buat ngungkapinnya
hari ini upacara bendera libur dulu soalnya ujan nih pagi-pagi, aku dari dulu gak suka HUJAN ya H-U-J-A-N, aku gak suka petir. Aku duduk diam di bangkuku dan lalu aku menoleh ke arah Brian yang sedang menikmati music yang ada di speaker porttablenya, aku terus menatapnya dan bicara padanya.
“Yan, ganti dong lagunya, aku gasuka lagunya.”
dia melihat ke arahku, dan dia malah buang muka padaku. Aku langsung terdiam dan membalikkan badanku ke arah papan tulis. Dia gak suka ya sama aku, sampe dia gtuin aku? Hmm.
aku masih sabar soal itu, aku menoleh teman sebangku ku, aku meminjam LKS nya, tapi terdengar dari suara di belakangku “aku dulu lyn yang minjem” aku langsung melempar LKS itu kearah mukanya. Dan aku langsung lari ke WC, aku langsung kunci pintu dan menyalakan air keran, supaya ga ada yang tau kalau aku nangis. Aku baru sadar sahabatku Nessa dan Dicky tau kalau aku pergi sendirian pasti ada sesuatu hal yang terjadi kepadaku, aku langsung mengusap air mataku, dan mencuci muka ku, aku keluar dari WC itu, lalu aku berjalan menuju kantin. Aku ga peduli aku harus kehujanan, walaupun hujannya ga terlalu lebat. Aku memesan teh hangat, dan langsung duduk di meja kantin, ku pandangi Blackberryku. tapi, ga ada satupun pesan atau bbm dari Brian. Brian tidak mengkhawatirkanku, dia tak mencariku, tiba-tiba hujan sangat lebat datang menghampiri, aku sudah tak kuat menahan rasa sakit dan air mata ini. Aku langsung berjalan menuju kelasku dengan airmata ini, se engganya kali ini hujan telah membantu ku untuk menghapus air mata ini.
Sudah 1 jam aku berada di luar kelas, sebentar lagi bel pulang, aku langsung segera ke kelas dengan basah kuyup. Pas aku baru masuk kelas, mataku langsung tertuju pada Brian, ternyata dia asik-asik aja bercanda sama yang lainya, YA dia sama sekali tidak mencariku dan mengkhawatirkanku. Aku langsung mengambil tasku dan pulang ke rumah dengan motor kesayanganku, tak pandang seberapa deras hujan saat itu.
sesampainya di rumah aku langsung lari ke kamar mandi, seperti biasa aku langsung menyalakan air keran di bak mandi. Aku berdiri di depan cermin, mataku, hidungku, bibirku merah karena hujan di mataku ini, teringat Brian aku langsung menahan sesak di dada dan airmata ini. Aku menghempaskan tubuhku di lantai kamar mandiku, aku meluapkan rasa sakit itu dengan air mata. Brian gasuka sama aku, Brian ga peduli sama aku. Dari hal terkecil tadi aja dia tidak menghawatirkan aku. Sampai sekarang aku ga pernah tau perasaan Brian gimana sama aku, aku ga boleh terlalu berharap. Kalau dia ada rasa sama aku pasti dia nyari aku, tapi nyatanya engga. Aku ga boleh nangis lagi aku harus bangun dari ketepurukanku, dia ga bakal tau aku sesakit ini dan menurutku kalau cinta itu seneng susah bareng, tapi malah senengnya aja yang bareng ya aku tau dia ga ada rasa sama aku, wake up lyn masih banyak yang lain.
besoknya disekolah, aku masuk kekelasku dan pagi itu aku bertemu sesosok Brian, aku langsung berhenti di tempat sejenak, ku tarik nafasku ku dalam-dalam dan ku hembuskan perlahan dan aku langsung melanjutkan jalan ku kea rah tempat duduk. Brian menghampiriku, dia berbicara panjang lebar tapi sayangnya aku udah ga peduli, aku abaikan saja dia. Bel istirahat sudah berbunyi aku segera membereskan buku-bukuku di atas meja, aku berdiri dari tempat duduk ku, Brian menarik tanganku, dia berbicara dengan nada pelan kepadaku.
“lyn, kamu kenapa?” Tanya Brian.
“menurutmu aku kenapa? Jawabku.
“kamu beda lyn, aku salah apa sama kamu?” nada yang semakin pelan.
“kamu bilang aku beda? Aku kaya gini karna karna kamu? Sudahlah kamu itu engga pernah peduli sama aku Yan, dan sekarang kamu gak usah sok sokan peduli gitu sama aku huh.” Nadaku agak tinggi.
aku perlahan pergi meninggalkan Brian, tapi Brian menarik tanganku.
“tapi tunggu lyn, aku sayang kamu.”
“oh gitu ya, kemarin-kemarin kamu kemana, saat aku butuhin yang ada malahan kamu asik-asik sendiri kan sama temen-temen kamu, aku pergi dan kehujanan kemarin, apa kamu khawatirin aku? Engga Yan kamu engga peduli sama aku, sekarang kamu se enaknya bilang sayang, emang aku apaan Yan ?” kesalku
“Lyn dengerin penjelasan aku dulu.” Rintihnya.
“aku ga butuh penjelasan apapun dari kamu yan, semuanya udah jelas kok!” suara lantang keluar dari mulutku, lalu aku langsung melepaskan genggamannya dan kemudian aku pergi meninggalkannya.
aku berjalan entah kemana, aku gak punya tujuan, yang tadinya mau ke kantin, Nessa dan Dicky ninggalin aku. Tetes demi tetes air mata ini mulai berjatuhan, kenapa harus kaya gini sih. Aku terus berjalan sambil mengusap airmataku. Karna ini semua bukan akhir karna sudah lama aku lelah menunggunya, menunggu kepastian hubungan diantara kita itu apa. Ternyata aku baru sadar orang yang mencintai kita adalah orang yang memperdulikan kita seperti sahabat-sahabatku Nessa dan Dicky.

No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Kegiatan Awal
v
Memberikan
pertanyaan kepada siswa “ Apakah wajahmu mirip dengan ayah atau ibumu?
v
Iya
v
Kenapa
bisa ada kemiripan?
v
Karena
ada penurunan sifat.
b. Menuliskan topik pembelajaran di
papan tulis
c.
Guru menyebutkan indikator
pembelajaran di depan kelas
|
10 Menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
-
Guru menjelaskan
secara singkat tentang materi yang akan di ajarkan. ( 10 menit )
-
Guru
membagi siswa menjadi 6 kelompok. Masing-msaing kelompok beranggotakan 5
siswa yang memang sudah terbentuk . (5 menit )
-
Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan pengertian pewarisan sifat.
-
Peserta didik memperhatikan faktor
penentu pewarisan sifat dibawa oleh guru.
-
Peserta didik dalam setiap kelompok
(dibimbing oleh guru) mendiskusikan proses pewarisan sifat.
-
Perwakilan dari tiap kelompok diminta
untuk mengambil mendapat lembar eksperimen yang memuat langkah kerja untuk
melakukan eksperimen mengetahui perbandingan dengan sifat beda.
-
Peserta didik dalam setiap kelompok
melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang terdapat pada lembar eksperimen.
-
Guru memeriksa eksperimen yang
dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika
masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
-
Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi secara klasikal.
-
Guru menanggapi hasil diskusi peserta
didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
-
|
50 Menit
|
3.
|
Kegiatan Penutup
a.
Guru membimbing siswa untuk
membuat rangkuman/kesimpulan berdasarkan materi yang telah disampaikan.
b.Guru memberikan soal evaluasi sebanyak 5 butir soal tentang materi
yang telah dipelajari sebagai postest.
c.
Guru menyarankan kepada siswa
untuk mempelajari materi selanjutnya.
d.
Guru mengucapkan salam
penutup.
|
20 Menit
|
|
|
Aspek yang dinilai
|
NILAI
|
|||||||||
No
|
NAMA SISWA
|
Kognitif
|
Afektif
|
Psikomotor
|
![]() ![]()
fe
|
|||||||
|
|
KB
|
KM
|
KMn
|
KK
|
KD
|
KS
|
KA
|
KMi
|
KMc
|
KMr
|
|
1.
|
A
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
B
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
D
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
E
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
F
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

No
|
Deskriptor
|
Skor
|
1
|
Alasannya karena bentuk biji
matang,warna biji kuning dan hijau,warna bunga putih dan ungu,warna polong
muda hijau dan kuning,bentuk polong tua halus dan kasar,tinggi tanaman ada
yang tinggi dan pendek.
|
0
4
8
12
20
|
2
|
Lokus merupakan posisi atau letak gen kromosom,misalnya gen-gen penentu
bentuk biji mempunyai lokus yang berbeda dengan gen penentu warna biji.
|
0
4
8
12
15
|
3
|
Pada setiap pembentukan gamet ,pasangan alel akan memisah (bersegresi
bebas).
|
0
4
8
12
25
|
4
|
Pada setiap alel dari satu lokus dapat berpasangan secara bebas dengan
alel ddari lokus lain pada pembentukan zigot.
|
0
4
8
12
25
|
5
|
Kromosom ada
dua yaitu:
-
Autosom (
kromosom tubuh )
-
Gonosom (
kromosom kelamin )
|
0
4
8
12
15
|
No.
|
Warna kancing baju
|
Genotip
|
Fenotip
|
Jumlah
|
Ket.
|
1.
|
merah – merah
|
MM
|
|||
2.
|
merah – putih
|
Mm
|
|||
3.
|
putih – putih
|
Mm
|
No.
|
Warna kancing baju
|
Genotip
|
Fenotip
|
Jumlah
|
Ket.
|
1.
|
merah – merah
|
MM
|
|||
2.
|
merah – putih
|
Mm
|
|||
3.
|
putih – putih
|
Mm
|