Senin, 03 Desember 2012


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Salah satu sifat dasar manusia adalah rasa ingin tahu. Sifat tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek.
Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita. Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangka dalam metode ilmiah.
Banyak macam-macam dari jenis penelitian. Misalnya, penelitian tindakan kelas, penelitian eksperimen serta penelitian deskriptif. Ketiga penelitian tersebut memiliki karakteristik sendiri. Penelitian tindakan kelas merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Sedangkan untuk penelitian eksperimen merupakan bentuk khusus investigasi yang di gunakan untuk menentukan variable-variabel apa sajakah serta bagaimana bentuk hubungan antara satu dengan lainnya. Berbeda lagi dengan penelitian deskriptif, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
Pada hakikatnya penelitian digunakan untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi tidak mengenal jenis atau macamnya, berdasarkan macam penelitian tersebut maka penulis akan membahas salah satu jenis metode dalm penelitian eksperimen yaitu Non Randomized Control Group Pretest Postest)

1.2.      Perumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan Penelitian eksperimen?
b.      Apa pengertian dari desain penelitian dan jenisnya?
c.       Apakah yang dimaksud dengan quasi ekperiment dan pembagiannya?
d.      Apakah yang dimaksud dengan Non Random Control Group Pretest Posttest dan bagaimana penerapannya?

1.3.      Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan desain penelitian?
b. Untuk mengetahui apa pengertian dari penelitian eksperimen?
c. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan quasi ekperiment dan pembagiannya?
d. Untuk Mengetahui apakah yang dimaksud dengan Non Random Control Group Pretest  Posttest dan bagaimana penerapannya?








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen (Experimental Research) yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman, 1982 : 128-156)
Menurut Latipun (2002) Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengn melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati.
Selain itu, Hadi (1985) mendefinisikan penelitian eksperimen sebagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.
Jadi,penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.

2.2 Pengertian Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (menguji hipotesis) dan mengontrol variabel sekunder.
Desain penelitian eksperimental merupakan bagian penting dalam metode penelitian eksperimental karena menunjukkan bagaimana suatu penelitian eksperimental akan dilakukan
Berdasarkan jumlah kelompok yang digunakan, desain penelitian eksperimental dapat dibedakan atas”
a.       Desain Satu-Kelompok
b.      Desain Dua-kelompok
c.       Desain ANAVAR Satu Jalur
d.      Desain Faktorial


2.3 Pengertian dan Jenis Quasi Eksperiment
Quasi experiment didefinisikan sebagai eksperimen yang memiliki  perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan  dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan (Cook & Campbell, 1979). Jenis ini juga seringkali disebut sebagai post-hoc research  yang berarti bahwa peneliti dapat melihat efek yang terjadi dari sebuah variabel setelah kejadian tertentu (Salkind, 2006:234). Quasi experiment sesungguhnya dapat dikatakan mirip dengan true experiment jika dilihat dari pemanipulasian variabel independen yang dilakukan (Ary et al, 2010:316). Adapun beberapa jenis dari quasi eksperimen yaitu :
a.          Nonrandomized Control Group, Pretest–Posttest Design Disebut juga sebagai non eqivalent control group design dan dianggap sebagai desain yang paling banyak digunakan di dalam teknik quasi experiment (Salkind, 2006:235). Desain ini mirip dengan pre-test-posttest di dalam true experiment  namun tidak memiliki penugasan acak didalamnya. Karena adanya pretest, maka pada desain penelitian tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan
b.         Counterbalanced Design
Desain jenis ini umumnya menggunakan lebih dari satu intact class (kelas yang sudah terbentuk sebelumnya) lalu dirotasi perlakuannya pada interval waktu tertentu. Perbedaan utama antara jenis ini dengan jenis sebelumnya adalah bahwa seluruh kelompok akan mengalami perlakuan yang sama, tetapi dengan urutan yang berbeda-beda.
c.     One-Group Time-Series Design
Desain jenis ini hanya dilakukan pada satu kelompok dengan perlakuan yang diulang-ulang. Skema di tabel 3 menunjukkan contoh perlakuan pada desain jenis ini dengan melakukan observasi yang sama secara berulang-ulang
                                                                                       





BAB III
PEMBAHASAN

Non Randomized Control Group Pretest Posttest disebut juga sebagai non eqivalent control group design dan dianggap sebagai desain yang paling banyak digunakan di dalam teknik quasi experiment (Salkind, 2006:235). Desain ini mirip dengan pre-test-posttest di dalam true experiment  namun tidak memiliki penugasan acak didalamnya. Karena adanya pretest, maka pada desain penelitian tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest  dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score).
Tabel 1: Skema Nonrandomized Control Group, Pretest–Posttest Design (Ary et al, 2010)
Group
Pretest
Independent Variable
Posttest
E
Y1
X
Y2
C
Y1
Y2

Hal yang penting diperhatikan di dalam desain ini adalah jika posttest yang dilakukan ternyata tidak berpengaruh kepada  subjek eksperimen akibat adanya pengaruh dari pretest sebelumnya. Sebab hasil posttest bisa jadi hanya merupakan pengaruh akibat dari adanya pretest. Misal: jika di dalam pretest terdapat pertanyaan, “Apakah Anda sering membaca harian Kompas?”, dan setelah terjadi perlakuan pada subjek eksperimen yang didalamnya mengharuskan mereka sering melakukan review terhadap artikel di harian Kompas, maka jawaban pada saat posttest untuk pertanyaan yang sama bisa menjadi bias.
Tetapi yang biasa terjadi antara hasil pretest dan posttest umumnya dapat dihindari jika tes yang dilakukan lebih bersifat sebagai achievement test, karena didalamnya akan menuntut subjek menjawab posttest berdasarkan hasil perlakuan eksperimen.
Namun jika tes yang dilakukan lebih mengarah ke motivasi atau sikap, maka disarankan untuk tidak menggunakan desain jenis ini (Ary et al, 2010).
Hasil yang mungkin terjadi di dalam desain ini antara lain (Vockell, 1983:177) :
a.       Kelompok yang mendapat perlakuan mendapatkan hasil posttest yang lebih baik (dianggap sebagai hasil yang terbaik dari eksperimen)

Gambar 1. Contoh Kemungkinan Pertama
b.      Kelompok yang mendapat perlakuan mendapatkan hasil posttest yang sama baik atau sama meningkat dengan kelompok yang tidak mendapat perlakuan (diasumsikan sebagai hasil gagal dalam eksperimen karena perlakuan tidak memiliki pengaruh)
Gambar 2. Contoh Kemungkinan Kedua dan Ketiga
Secara umum, desain ini cukup memadai untuk dilakukan di dalam situasi yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penugasan secara acak dan lebih ditekankan kepada hasil posttest yang bersifat achievement sehingga efek dari eksperimen dapat lebih terlihat secara jelas. Umumnya desain jenis ini digabungkan dengan desain lain dari quasi experiment agar dapat mendapatkan hasil yang lebih optimal (Vockell, 1983:178)

Instrumen   yang  digunakan  dalam  penelitian  ini   terdiri  dari  instrumen  tes, lembar observasi, dan angket. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.   Instrumen Tes
Tes  sebagai  instrumen  pengumpul  data  adalah  serangkaian  pertanyaan  atau latihan  yang  digunakan  untuk  mengukur  kemampuan  pengetahuan,  intelegensi, kemampuan  atau  bakat  yang  dimiliki  oleh  individu  atau  kelas  (Riduwan,  2008: 43105).   Instrumen   tes   digunakan   untuk   mengetahui   keterampilan   berpikir   kritis siswa  pada  pokok  bahasan  alat-alat  optik.  Instrumen  tes  yang  dibuat  berbentuk pilihan ganda beralasan sebanyak 20 butir soal. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu  tes  awal  (pretest)  dan  tes  akhir  (posttest). 
2.   Lembar Observasi
Lembar observasi  berfungsi untuk mengetahui   keterlaksanaan proses
3.   Angket (Questionnaire)
Riduwan  (2008:  105)   menyatakan  bahwa  angket  adalah  daftar   pertanyaan yang   diberikan  kepada   orang  lain  bersedia   memberikan  respon  sesuai   dengan permintaan   pengguna.  
Prosedur Penelitian
Langkah-langkah   dalam   quasi eksperiment ini salah satu contohnya :
1.   Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan  dilakukan  dengan tujuan  untuk  mengetahui  kondisi  nyata pembelajaran   fisika  sehingga melalui  kegiatan  ini  dapat  diketahui  kendala-kendala  yang  dihadapi  siswa  dalam pembelajaran. 

2.   Studi Literatur
Studi  literatur  dilakukan  dengan  mengkaji  buku-buku,  penelitian-penelitian sebelumnya,  dan teori-teori pengembangan penelitian. Pengkajian terhadap buku-buku dilakukan untuk  keperluan  pengembangan  materi  pembelajaran  dan  media pembelajaran        


3.   Perancangan Instrumen Penelitian dan Media Pembelajaran
Instrumen   penelitian   dirancang   dengan   mengacu   kepada   SK,   KD,   serta indikator-indikator pembelajaran   dan      keterampilan  berpikir kritis.  

4.   Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba     instrumen        penelitian         dilakukan        untuk mengetahui       validitas, reliabilitas,   daya   pembeda,  dan  tingkat   kemudahan   dari   instrumen   yang   telah dibuat. 

5.   Tahap Implementasi
Media  pembelajaran  yang  telah  dibuat  selanjutnya  diimplementasikan  dalam pembelajaran.         
Teknik Pengumpulan Data
Data  yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data  kuantitatif dan data kualitatif.
1.   Data Kuantitatif
Data    kuantitatif      dalam  penelitian   diperoleh   melalui kegiatantes untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa.  Tes ini dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)
2.   Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian diperoleh melalui pengisian lembar   observasi









BAB IV
PENUTUP
Mengakhiri Makalah ini, penyusun tidak lupa mengucapkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Tetapi bila ada terdapat kesalahan dalam penuturan kata-kata agar sekiranya dapat dimaklumi, karena bagaimanapun penulis masih dalam tahap belajar, sehingga masih perlu penambahan disana-sini.
Dalam bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan dari penulisan Makalah ini yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita semua
3.1       Kesimpulan
1. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
2.  Desain Penelitian Eksperimen adalah Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (menguji hipotesis) dan mengontrol variabel sekunder.
3. Quasi Eksperiment adalah yang memiliki  perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan  dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan.
4.  Non Random Control Group Prestest Posttest adalah desain exsperimen  namun tidak memiliki penugasan acak didalamnya. Karena adanya pretest, maka pada desain penelitian tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest  dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score).




1 komentar:

Unknown mengatakan...

have any reference??

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates